BERBAGAI PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN
PROTEIN *)
oleh : firda cahyaning **)
Protein adalah senyawa
organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus (wikipedia). fungsi utama protein
Sebagai enzim, Alat pengangkut dan penyimpan Misalnya hemoglobin mengangkut
oksigen dalam eritrosit sedangkan mioglobin mengangkut
oksigen dalam otot,penunjang
mekanis, Media perambatan impuls syaraf misalnya berbentuk reseptor, dan
Pengendalian pertumbuhan.Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di
tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses
kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein
per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang
mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan
Protein bisa berakibat fatal:
·
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya
pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air
di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
·
gangguan pertumbuhan
Dari makanan
kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana
terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil,
sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak
esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah
penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu
ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa
oleh DNA. Ini
disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian
karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Sumber Protein
Studi dari
Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale,
1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup
kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang
lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang
memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang
memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan
bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali
lebih lama.
Kekurangan protein dapat menyebabkan kekurangan gizi atau
karena kebiasaan makan yang tidak sehat. Hal ini juga disebabkan jika cukup
banyak makanan kaya akan protein tidak dikonsumsi sebagai bagian dari diet.
Meskipun sebagian besar kasus kekurangan
Buang jauh spesifik penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein karena kekurangan gizi di negara-negara dunia ketiga disebut kwashiorkor. Penyakit ini ditemukan pada bayi yang disapih pergi. Makanan yang penyapihan dipandang kurang protein atau memiliki kualitas buruk protein. Diet yang penyapihan untuk anak-anak muda ini mengarah ke penyakit kekurangan gizi lain juga. Marasmus adalah kondisi lain yang membuang-buang jauh dari jaringan tubuh dari kekurangan protein dalam makanan. Kekurangan protein juga menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang tepat pada anak-anak.
Kekurangan protein juga menyebabkan banyak masalah seperti kehilangan berat badan, kelemahan, penyusutan jaringan otot dan edema. Sindrom lain termasuk luar biasa tekanan darah rendah, denyut jantung sangat rendah, anemia dan pigmentasi pada kulit. Tingkat metabolisme juga cenderung menurun. Hal ini juga diyakini menyebabkan Keuntungan Protein
Buang jauh spesifik penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein karena kekurangan gizi di negara-negara dunia ketiga disebut kwashiorkor. Penyakit ini ditemukan pada bayi yang disapih pergi. Makanan yang penyapihan dipandang kurang protein atau memiliki kualitas buruk protein. Diet yang penyapihan untuk anak-anak muda ini mengarah ke penyakit kekurangan gizi lain juga. Marasmus adalah kondisi lain yang membuang-buang jauh dari jaringan tubuh dari kekurangan protein dalam makanan. Kekurangan protein juga menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang tepat pada anak-anak.
Kekurangan protein juga menyebabkan banyak masalah seperti kehilangan berat badan, kelemahan, penyusutan jaringan otot dan edema. Sindrom lain termasuk luar biasa tekanan darah rendah, denyut jantung sangat rendah, anemia dan pigmentasi pada kulit. Tingkat metabolisme juga cenderung menurun. Hal ini juga diyakini menyebabkan Keuntungan Protein
·
Sumber energi
·
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
·
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
·
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
·
Sebagai cadangan makanan
Fungsi protein bagi tubuh manusia sangat penting.
Kebutuhan tubuh manusia akan protein merupakan sebuah kebutuhan dasar yang
harus di penuhi. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena
hubungannya dengan proses–proses kehidupan. Semua hayat hidup sel berhubungan
dengan zat gizi protein ( Sediaoetama, 1991). Molekul protein tersusun dari
sejumlah asam amino sebagai bahan dasar, di mana dalam molekul protein
asam–asam amino itu saling dihubungkan oleh suatu ikatan yang disebut ikatan
peptida (-CONH-).Suatu molekul protein dapat terdiri atas 12 sampai 18 macam
asam amino dan dapat pula mencapai jumlah ratusan dari tiap macam asam
aminonya. Karena sifat molekul protein ditentukan oleh banyak dan jenis asam
amino serta urutannya, maka terdapatlah beribu- ribu macam protein. Sifat-sifat
protein’Macam asam amino yang terdapat dalam molekul prote, Jumlah tiap macam
asam amino, Susunan asam amino dalam tiap molekul protein (Sediaoetama, 1991).
Menurut Lizati (2002) yang mengutip dari pendapat
Soedarmo dan Sediaoetama tubuh manusia tidak sanggup memenuhi protein untuk
membentuk jaringan tubuhnya sendiri sehingga diperlukan protein yang berasal
dari makanan sehari-hari. Untuk membentuk protein jaringan diperlukan asam–asam
amino yang cukup jumlah dan macamnya dalam darah sesuai dengan jaringan yang
dibentuk. Asam–asam amino yang akan membentuk protein jaringan didapatkan dari
bahan hasil metabolisme makanan yang diserap oleh tubuh, yang terdiri atas:
lysine, isoleucine, threonine, methionine, valine, phenylalanine dan
tryptophane.
Fungsi Protein Bagi Tubuh Manusia
Tersedianya protein dalam tubuh, mencukupi atau
tidaknya bagi keperluan- keperluan yang harus dipenuhinya, sangat tergantung
pada susunan (komposisi) bahan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang setiap
harinya.
Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan
Kartasapoetra fungsi protein di dalam tubuh yaitu:
Protein sebagai Zat Pembangun
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan
pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, di mana proses pembentukan jaringan
baru selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain:
- Pada masa pertumbuhan. Proses ini terjadi mulai
lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses pembentukan
jaringan terjadi secara besar- besaran.
- Dalam masa hamil. Di dalam tubuh wanita yang
sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan baru janin yang sedang
dikandungnya dan jaringan uri. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil
terjadi lebih cepat mulai pertengahan kehamilan.
- Penggantian jaringan–jaringan yang rusak dan
dirombak. Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun
terlihat orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.
- Waktu latihan–latihan dan olah raga terjadi pula
pembentukan jaringan baru, terutama jaringan otot
Protein sebagai Zat PengaturProtein
termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula mengatur
berbagai proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan
pembentuk zat–zat yang mengatur berbagai proses tubuh.Protein sebagai
Pemberi TenagaPara peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein
mengandung unsur karbon, dengan demikian maka jelas protein dapat berfungsi
sebagai sumber energi pula. Dalam keadaan tersedianya karbohidrat tidak
mencukupi, maka untuk menyediakan energi sejumlah karbon yang terkandung dalam
protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan
sejumlah protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk
pembentukan jaringan Semua orang umumnya takut bila rambutnya
mengalami kerontokan, apalagi kerontokan parah. Kerontokan rambut masih
dikatakan wajar bila jumlah rambut yang rontok berkisar 40-120 helai setiap
hari..Untuk memiliki rambut indah dan sehat ada dua faktor yang harus dipenuhi,
yaitu faktor luar dan dalam. Faktor luar seperti merawat rambut, mulai dari
keramas, creambath, dan berbagai perawatan lainnya. Sedangkan faktor dari dalam
adalah pola makan. "Pola makan ini sangat berpengaruh pada rambut. Orang
yang sedang diet ketat dan gizinya tak seimbang biasanya rambutnya akan
terlihat kusam, rontok, dan tidak bercahaya," kata Alfons, ahli tata
rambut kepada Kompas Female.Kerontokan
rambut biasanya dipengaruhi karena kekurangan protein, vitamin B12, asam folat,
dan zat besi. Sebanyak 97% struktur rambut adalah protein, karena itu jika
kekurangan protein akan membuat proses regenerasi rambut menjadi terhambat.
Dalam sehari, konsumsilah minimal 100gr protein yang berasal dari daging, ikan,
telur, susu, kacang-kacangan, mentega, dan lainnya.Vitamin juga berpengaruh
pada kesehatan rambut. Vitamin A menjaga rambut tetap bersinar dan kulit kepala
sehat. Kekurangan vitamin A berpengaruh pada timbulnya uban dan ketombe. Dalam
sehari, kita butuh sekitar 5.000 IU (International Unit) vitamin A yang
terdapat pada buah-buahan berwarna merah, kuning, dan oranye serta sayuran
hijau, hati, dan minyak ikan. Faktor kebotakan dipengaruhi oleh minimnya asupan
vitamin B yang berperan untuk melancarkan produksi minyak dan menjaga
kelembaban serta kesehatan rambut. Kekurangan vitamin C akan membuat rambut
pecah-pecah karena kolagen pada rambut terhambat pertumbuhannya. Vitamin C yang
dibutuhkan orang dewasa per hari mencapai 60mg. .
Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah (balita). (Ngastiyah, 1995), Selain oleh pengaruh negatif faktor sosio-ekonomi-budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih (sindrom nefrotik), infeksi menahun, luka bakar, penyakit hati.
Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah (balita). (Ngastiyah, 1995), Selain oleh pengaruh negatif faktor sosio-ekonomi-budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih (sindrom nefrotik), infeksi menahun, luka bakar, penyakit hati.
Karena kekurangan protein dalam diet akan terjadi kekurangan berbagai
asam amino dalam serum yang jumlahnya yang sudah kurang tersebut akan
disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam serum ini akan
menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian berakibat
timbulnya odema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta
liprotein, sehingga transport lemak dari hati ke depot terganggu dengan akibat
terjadinya penimbunan lemak dalam hati.Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan
gizi yang buruk paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain
karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir,
prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.Marasmus sering dijumpai pada anak berusia 0 -
2 tahun dengan gambaran sbb: berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai
dengan usianya, suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang,
dinding perut hipotonus dan kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang
terbungkus kulit, tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat
menonjol, anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face)),
Otot-otot melemah, atropi, bentuk
kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan, perut cekung sering
disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang air kecil.
Nama : firda c.p
Prodi: pendidikan biologi ums
Tugas:biokimia
Semester:3