Senin, 25 Juni 2012

PRAKTIKUM ZHI


PRAKTIKUM III
FILUM COELENTERATA
IDENTIFIKASI FILUM COELENTERATA
Pengantar
Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani coilos=rongga, enteron=usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga mengindikasikan bahwa hewan coelenterate tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga sentral yang disebut coelenterons.
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.  Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
Adapun yang melatarbelakangi praktikum ini yaitu  untuk mengamati struktur morfologi dan anatomi organisme yang tergolong Coelenterata dan mengklasifikasikannya







Tujuan :
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi tubuh hewan Coelenterata
Alat dan bahan :
*      Timba
*      Lup
*      Pisau
*      Pipet
*      Ubur- ubur

Cara kerja :
1.      Observasi morfologi ubur – ubur
Hasil Pengamatan
Table karakteristik spesies
Beri tanda (v) pada kolom yang sesuai dengan karakteristik hewan yang telah diamati.
No
Namaspesies
Karakteristik
Kelas


1
2
3
4
5
6
7




1.
Aurelia aurita
v

v
v
v
v
v



Scyphozoa
2.












3.












4.












5.












Keterangan : 1. Simetri tubuh ( a. radial, b. bilateral, c. asimetri ) 2. Polip 3.Medusa  4.Mulut 5. Tentakel  6.Cakram basal  7. Gastrovaskuler





Pembahasan
a.    Morfologi
Ciri-ciri morfologi dari ubur-ubur antara lain: tubuhnya berbentuk tseperti paying atau lonceng ukuran tubuhnya relative besar. Polip Aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek di dasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. saluran pencernaan makanan ubur-ubur berupa gastrovaskular. Di tengahpermukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam kerongkongan pendek menggantung ke bawah.
b.  Anatomi
Ubur-ubur memiliki mulut di tengah, dikelilingi oleh empat palps dan organ seks, terdapat  empat   mulut pusat.  ubur-ubur memiliki tentakel pinggiran tepi. Ubur-ubur berenang dengan kontrak dan otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah, seperti mencabut drawstrings di tas.  Hal ini akan memaksa air keluar melalui bagian bawah, dan mendorong ubur-ubur ke depan.  Relaksasi otot membuka untuk mempersiapkan diri untuk kontraksi lagi.  Pada  ubur-ubur dengan  berbentuk piring  ini dapat mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi kuat memberikan gerak kuat.  Kontraksi otot-otot perifer dikendalikan oleh jaringan saraf.  Tidak ada otak mengendalikan atau sistem saraf pusat untuk koordinasi bantuan.
 Pada dinding  delapan   sensitif terhadap cahaya, dan delapan statocysts, yang membantu ubur-ubur mempertahankan diri.  Juga terkait dengan ini adalah lubang chemosensory, mungkin digunakan dalam mendeteksi makanan.  Organ indra terjadi dalam delapan kantong sekitar tepi bel, dan Di bawah dan sekitar mulut biasanya terdapat empat lengan lisan, pada  beberapa ubur-ubur raksasa, senjata-senjata oral mungkin diperbesar sebanyak 40 meter panjang,.  Ada juga renda kecil tentakel bel dari medusa.  Lengan lisan dan sel-sel penyengat yang disebut cnidocysts terkenal, yang digunakan baik untuk pertahanan dan untuk melumpuhkan mangsanya. 
c.    Habitat
Ubur-ubur hanya berhabitat  di perairan dangkal dan dalam di laut.
d.   Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Ubur-ubur (Aurelia aurita)  adalah sebagai berikut :
 Kingdom                :          Animalia
 Filum                     :           Cnidaria
 Class                      :           Scyphozoa
 Famili                    :           Aureliae
 Genus                    :           Aurelia
 Spesies                   :           Aurelia aurita

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah organisme yang termasuk dalam phylum coelenterate adalah Aurelia aurita (ubur-ubur) tubuhnya berbentuk seperti payung atau lonceng ukuran tubuhnya relatif besar. Polip Aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek di dasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. Saluran pencernaan makanan ubur-ubur berupa gastrovaskular. Di tengah permukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam kerongkongan pendek menggantung ke bawah.


Adapun klasifikasi dari ubur-ubur (Aurelia aurita) adalah sebagai berikut
     Kingdom                       :             Animalia
     Filum                            :              Cnidaria
      Class                             :           Scyphozoa
      Famili                           :           Aureliae
      Genus                           :           Aurelia
      Spesies                          :           Aurelia aurita

      Daftar pustaka
1.      Champell, Reece, Mitchel.2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
2.      Jasin, Masykoeri.1984. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
3.      Mushlihatin,Wirdhatul. 2012. Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrat: FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya








Mengatasi kecelakaan di laboraturium


LUKA PADA MATA

Ø  Cara  mengatasi Luka pada mata jika terkna percikan larutan Asam, Jika terkena percikan asam encer, mata dapat di cuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus menerus,Di cuci dengan larutan 1% NaC.
Ø  Cara mengatasi Luka pada mata jika terkena percikan larutan basa, Di cuci dengan air bersih kira –kira 15 menit teus menerus, Di cuci dengan larutan  1% asam borat dengan gelas pencuci mata.
LUKA BAKAR PADA MATA
Ø  Cara mengatasi Luka bakar pada kelopak mata, Untuk mengobati luka bakar pada mata daerah yang terkena di cuci dengan larutan steril dan di olesi dengan saleb antibiotik atau kasa yang mengandung petroleim, setelah itu luka di bungkus dengan verban steril
Ø  Cara mengatasi Luka bakar pada mata, dengan menggunakan Boorwater untuk ;pembersih luka dan percikan yang mengenai mata

LUKA PADA MATA
Ø  Cuci mata yang terkena bahan kimia dengan air selama 15 menit’
Ø  Bantu korbanagar menggerak-gerakkan bolla matanya, sehingga matanya dapat di cuci denagn baik
Ø  Jika korban menggunakan kontak lensa segera lepaskanlah,
Ø  Jangan menetralkan luka dengan menambahakanbahan kimia lain
Ø  Jangan menambahkan saleb yang terluka
Ø  Membawa korban ke dokter

Rabu, 13 Juni 2012

Praktikum biologi fotosintesis

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
FOTOSINTESIS

 









                                                                DISUSUN OLEH :
1.             NURUL ISLAM B. TAMIMI  (2011.1113.026)
2.             SADDAT                                   (2011.1113.009)
3.             IFFATUR RIZQIYAH             (2011.1113.019)
4.             ULIN NUHA                            (2011.1113.024)
5.             FIRDA CAHYANING P.        (2011.1113.013)


PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA




A.      TUJUAN
Membuktikan bahwa CO di perlukan dalam fotosintesis..
B.      LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah salah satu contoh peristiwa anabolisme yaitu proses penyusunan energi-energi kimia dari senyawa-senyawa anorganik menjadi senyawa kompleks. Fotosintesis hanya dapat di lakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya mataharin sebagai sumber energi, untuk proses fotosintesis ini di perlukamn CO Yang di ambil dari udara dan HO yang berasal dari tanah yang adi Ubah menjadi karbohidrat dan di lepaskan O.Peristiwa fotosintesi dapat di nyatakan dalam benuk persamaan reaksi sebagai berikut: 6CO+6HO->CH₁₂O+6CO. Kebenaran peristiwa tersebut dapat di lakukan melalui percobaan diantaranya:ingenhouse, Engelmann, Sach, Hill Blackman dan lain-lain.
C.      ALAT DAN BAHAN
1.      Tabung reaksi
2.      Beker glass
3.      Pengaduk kaca
4.      Pipet
5.      Pipet
6.      Petridish( cawan petri)
7.      Alat untuk melubangi
8.      Daun singkong
9.      Air
10.  Iodin
D.      CARA KERJA
1.      Buatlah5 lubang pada daun singkong yang di bungkus kertas karbon dan pada daun singkong yang tidak di bungkus kertas karbon.
2.      Ambilah bulatan – bulatan daun singkong yang telah berbentuk.
3.      Didihkan air terlebih dahulu, kemudian masukkan bulatan-bulatan tersebut selam±30 menit.
4.      Masukan ke dalam larutan tersebut sampai klorofil larut.
5.      Masukkan bulatan daun singkong ke dalam larutan iodin, jika bewarna biru kehitaman maka terdapat amilum.
E.       HASIL PENGAMATAN
1.      Pada daun yang tidak di tutupi karbon setelah di letakkan ke dalam alkohol, maka alkohol menjadi warna kehijauan dan setelah di masukan kedalam iodin menjadi biru kehitaman.
2.      Pada daun yang ditutupi karbon setelah di letakkan kedalam alkohol maka alkohol menjadi warna kehijauan lebih bening dan setelah itu di masukkan kedalam iodin makawarna daun akan nmenjadi hijau pucat atau hijau kecoklatan.
F.       PEMBAHASAN
             Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam   Faridah,1995)    .
Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas.
Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.

Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis.

Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.

Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun pada air mendidih 30 selama menjadikan
±menit, hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan sel-sel daun lebih permeabel terhadap iodium atau iodin. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan iodin Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringandaun.

Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan iodin. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan iodin. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan iodin. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan iodin disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan iodin, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
G.     KESIMPULAN

         Dapat di simpulkan bahwa daun yang mengandung banyak klorofil pada alkohol bewarna hijau. Sedangkan yang sedikit klorofil bewarna hijau agak bening,selain itu yang banyak mengandung amilium bewarana biru kehitaman dan yang sedikit amilum bewarna hijau pucat atau hijau kecoklatan. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.


DAFTAR PUSTAKA
smartbekantan.blogspot.com/2009/04/bab-i-pendahuluan-1_12.html
id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis